Sejarah genetika

Sejarah genetika dimulai sejak era klasik dengan kontribusi dari tokoh-tokoh seperti Pythagoras, Hippokrates, Aristoteles, Epicurus, dan lainnya. Pada masa Yunani kuno Filsuf Yunani Aristoteles yang sangat teliti dalam mengamati kehidupan sehingga sering disebut sebagai bapak biologi, mencatat bahwa kadang-kadang seseorang lebih mirip dengan leluhur jauhnya daripada dengan orang tuanya sendiri. Ia menganut pandangan preformasi, yaitu gagasan bahwa ayah menyumbangkan individu miniatur (calon anak) dan ibu hanya menyediakan lingkungan pendukung agar individu itu bisa tumbuh.[1] Genetika modern bermula dari penelitian seorang biarawan augustinian bernama Gregor Johann Mendell. Penelitiannya terhadap tanaman kacang polong, yang dipublikasikan pada tahun 1866, memberikan bukti awal tentang pola pewarisan sifat ketika hasil penelitiannya ditemukan kembali pada awal 1900-an, teori pewarisan Mendel pun mulai diterima secara luas.[2]

Setelah pola dasar pewarisan sifat dipahami, banyak ahli biologi mulai meneliti sifat fisik gen itu sendiri. Pada tahun 1940-an hingga awal 1950-an, berbagai eksperimen menunjukkan bahwa DNA merupakan bagian dari kromoson (atau mungkin protein nukleat lainnya) yang menyimpan gen. Fokus penelitan pun bergeser ke organisme model baru seperti virus dan bakteri, dan penemuan struktur heliks ganda DNA pada tahun 1953 menjadi tonggak dimulainya era genetika molekuler.

Setelah pola dasar pewarisan sifat genetik diketahui, banyak ahli biologi mulai meneliti sifat fisik dari gen itu sendiri. Pada tahun 1940-an hingga awal 1950-an, berbagai eksperimen menunjukkan bahwa DNA adalah bagian dari kromosom (dan mungkin juga protein nukleat lainnya) yang menyimpan gen. Penelitian mulai difokuskan pada organisme model baru seperti virus dan bakteri. Penemuan struktur heliks ganda DNA pada tahun 1953 menjadi tonggak dimulainya era genetika molekuler.

Pada tahun-tahun berikutnya, para ahli kimia mengembangkan teknik untuk membaca urutan (menyusun sekuens) asam nukleat (seperti DNA dan RNA) dan protein. Di saat yang sama, banyak ilmuwan lainnya menemukan hubungan antra kedua jenis molekul ini dan berhasil mengungkap kode genetik. Pengaturan ekspresi gen (bagaimana dan kapan gen "menyala" atau aktif) menjadi topik penting pada tahun 1960-an. Memasuki tahun 1970-an, ekspresi gen sudah bisa dikendalikan dan dimanipulasi melalui rekayasa genetika.

Pada dekade-dekade terakhir abad ke-20, fokus banyak ilmuwan bergeser ke proyek-proyek genetika berskala besar, seperti menyusun urutan seluruh genom (total materi genetik) suatu organisme.

  1. ^ "The History of Genetics | Encyclopedia.com". www.encyclopedia.com. Diakses tanggal 2025-04-30.
  2. ^ "Gregor Mendel | Biography, Experiments, & Facts | Britannica". www.britannica.com (dalam Inggris). 2025-04-15. Diakses tanggal 2025-04-30.

From Wikipedia, the free encyclopedia · View on Wikipedia

Developed by Nelliwinne